Rabu, 21 Oktober 2009

SISTEM SARAF MANUSIA


Fungsi Utama saraf :

1. Menerima informasi dalam bentuk rangsang / stimulus dari luar.

2. Memproses informasi / rangsangan yang diterima

3. Memberi tanggapan / merespon / bereaksi terhadap rangsang yang diterima

Macam – macam rangsangan / stimulus berdasarkan jenisnya :

1. Rangsangan Mekanik : Sentuhan, tekanan

2. Rangsangan Kimiawi : Rasa , bau.

3. Rangsangan Fisik : Temperatur, cahaya, dan gravitasi

Menurut asalnya, rangsangan dibedakan menjadi 2 bagian :

1. Dari luar tubuh : Suara, cahaya, bau , panas , dan tekanan

2. Dari dalam tubuh : Lapar, haus, nyeri.


1. Sel Saraf

- Merupakan unit terkecil penyusun sistem saraf

- Sel saraf disebut juga Neuron

- Manusia mempunyai ± 100 milyar neuron di Otak.

- Fungsinya, membawa pesan / rangsang.

- Impuls saraf, ialah pesan yang dibawa oleh sel saraf

1 Neuron / 1 sel saraf terdiri atas : Dendrit, Badan sel saraf, , dan Akson.

a. Dendrit :

- Bagian sel saraf yang menerima pesan ( impuls ) dari sel yang lain dan mengirimnya ke badan sel.

- Merupakan serabut – serabut pendek yang berupa tonjolan sitoplasma yang bercabang dari badan sel.

b. Badan Sel saraf :

- Sebagai pengolah informasi.

- Mengandung Inti sel, sitoplasma, dan mitokondria.

c. Akson ( Neurit )

- Yang menyalurkan pesan (impuls ) dari badan sel ke Neuron lain

- Merupakan serabut panjang, umumnya tidak bercabang.

Neurit mengandung Neurofibril atau benang – benang halus, yang dibungkus oleh

Selubung Myelin = selaput pembungkus neurit berwarna putih kekuningan. Selubung myelin terdiri atas sel – sel schwan.

Sel Schwan = sel yang memberi nutrisi pada akson / neuritadan untuk regenerasi akson.

Pada pertemuan antara selubung myelin terdapat nodus ranvier.

Nodus Ranvier = bagian neurit yang tidak terselubungi oleh selubung myelin. Fungsinya mempercepat pengiriman rangsang saraf.

d. Synapsis : Hubungan antara neurit / akson dengan dendrit dari neuron lain.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf ada 4 macam, yaitu :

1. Sel saraf sensorik : Menghantar rangsang dari reseptor ke saraf pusat

2. Sel saraf motorik : Menghantar rangsang dari pusat ke efektor ( otot / kelenjar )

3. Sel saraf Konektor : Penghubung antara neuron satu dengan neuron lain

4. Sel saraf Ajustor : Penguhubung neuron sensorik dan motorik di sumsum tulang belakang

Sistem saraf dibagi menjadi 2 bagian:

1. Sistem saraf pusat : Otak, sumsum lanjutan, sumsum tulang belakang

2. Sistem saraf tepi : sistem saraf somatik dan autonom

2. Sistem Saraf Pusat

A. OTAK

Otak dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem
saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:

1. otak besar (serebrum)

2. otak tengah (mesensefalon)

3. otak kecil (serebelum),

4. jembatan varol.

5. sumsum sambung / lanjutan (medulla oblongata)


1. Otak Besar (serebrum)

Terdiri atas belahan kanan ( mengatur dan melayani tubuh bagian kiri ) dan belahan kiri (mengatur dan melayani tubuh bagian kanan )

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas tubuh yang disadari ( berfikir, kemauan, ingatan, mendengar, membau, bergerak, dan melihat )

Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.

Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa.

Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.


2. otak tengah (mesensefalon)

Merupakan penghubung antara otak depan dan otak belakang.Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol.

Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks akomodasi mata seperti penyempitan pupil mata, gerak bola mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. otak kecil (serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot tubuh yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Terdiri atas sisi sebelah kanan dan kiri, yang dihubungkan dengan jembatan varol ( di depan otak kecil )

4. jembatan varol.

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.

5. sumsum sambung / lanjutan (medulla oblongata)

Berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis ( sumsum tulang belakang ) menuju ke otak. Sebagai pusat pengatur refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi (pernafasan), gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

Selain itu, juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, muntah,dan berkedip.

B. SUMSUM TULANG BELAKANG ( Medula Spinalis )

Berfungsi untuk meneruskan jalannya impuls dari dan menuju ke otak. Merupakan pusat gerak refleks. Letaknya memanjang di dalam rongga tulang belakang dari ruas tulang leher.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

3. Sistem Saraf Tepi

Merupakan percabangan dari saraf pusat yang menyebar dari seluruh bagian tubuh.

Terdiri atas : 1. sistem saraf sadar / somatik

2. sistem saraf Autonom / viseral

1. Sistem Saraf sadar / somatik.

Mengatur kerja organ secara sadar. Terbagi menjadi 2 bagian.

    1. Saraf kranial : terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak
    2. Saraf spinal : terdiri atas 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang,

2. Sistem saraf Autonom (viseral )

Mengontrol organ – organ dalam tanpa dipengaruhi oleh kesadaran.

Saraf otonom ada 2 macam : a. Saraf simpatik

b. Saraf parasimpatik

kedua saraf ini bekerja saling berlawanan. Misalnya Simpatik memperlambat keluarnya urine, parasimpatik mempercepat keluarnya urine


1 komentar: